Aunur Rofik El-Shirazy & My Friends

Aunur Rofik El-Shirazy & My Friends

Rabu, 06 Januari 2010

Gus Dur Pemimpin Sederhana dan Berkarakter

BOGOR,Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr Surjono Hadi Sutjahjo, MS, Rabu, mengatakan, perjuangan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dalam mewujudkan keadilan dalam berbangsa dan bernegara harus dilanjutkan. Dalam perbincangan di Bogor, Prof Dr Surjono Hadi Sutjahjo mengatakan, selama hidupnya Gus Dur telah mengajarkan bangsa Indonesia mengenai banyak hal terkait mulai hubungan agama (Islam) dengan negara, toleransi antarumat beragama hingga persamaan hak sebagai warga negara.

Selain itu, Gus Dur juga mengajarkan pentingnya menghargai perbedaan pendapat, menghilangkan diskriminasi berdasarkan ras dan agama serta mewujudkan kemandirian bangsa dalam arti luas.

"Gus Dur telah memberikan banyak pelajaran kepada bangsa ini. Teladan yang telah ditunjukkannya harus dapat dilanjutkan oleh bangsa ini," kata anggota tim ahli evaluasi program 100 hari SBY-Boediono yang ditayangkan salah satu stasiun TV swasta.

Surjono yang juga ketua program studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSL) Pascasarjana IPB menambahkan, Gus Dur juga telah memberikan teladan kepada bangsa ini berupa kesederahaan. Meski menjadi pemimpin besar dan pernah menjabat presiden, namun Gus Dur selalu menunjukkan kesederhanaan.

Selain itu, Gus Dur juga memiliki type sebagai pemimpin berkarakter. Tak ayal saat memimpin bangsa ini, meski tengah dilanda situasi krisis multi dimensi, namun Gus Dur selalu mengedepankan kemandirian dalam mewujudkan pembangunan.

"Teladan dan perjuangan yang pernah dilakukan Gus Dur semasa hidup harus dilanjutkan untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran Indonesia secara berkelanjutan," ujarnya.

Dia menambahkan, terlepas dari berbagai kekurangan dan keterbatasannya secara fisik, Gus Dur telah melakukan yang terbaik bagi bangsa dan negara Indonesia yang patut diapresiasi."Kita harus menjadi bangsa yang tahu cara berterima kasih kepada jasa pemimpin. Kita tidak boleh menghilangkan atau melupakan sejarah," lanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar