Aunur Rofik El-Shirazy & My Friends

Aunur Rofik El-Shirazy & My Friends

Sabtu, 09 Januari 2010

BEBERAPA TOKOH PSIKOLOGI KEPRIBADIAN 1

BEBERAPA TOKOH PSIKOLOGI KEPRIBADIAN 1

W.H. Sheldon

Situasi Ilmiah
Pendapat bahwa sifat-sifat jasmani merupakan aspek pokok dari kepribadian, artinya banyak ahli berpendapat bahwa tingkah laku yang mencerminkan kepribadian itu dalam banyak hal bersangkutan dengan keadaan jasmani yang nampak, kurang dapat diterima di Amerika Serikat
Oleh karena itu, W. H. Sheldon merupakan karya besar dalam situasi ilmiah diatas.

Riwayat Hidup
Pada tahun 1899, dilahirkan di Warwick, Rhode Island mendapat pendidikan di public school, kemudian masuk Brown University dan memperoleh gelar B.A. (1919). Gelar M.A. diperoleh dari Universitas Colorado dan Ph.D dalam psikologi dari Universitas Chicago ( 1926 )
Pada tahun 1926-1927 menjadi guru besar di Univ. Wisconsin
Setelah menyelesaikan studi dalam bidang Kedokteran, dia bekerja di R.S. Kanak2 di Chicago dan kemudian mendapat beasiswa untuk belajar psikiatri di luar negeri selama 2 tahun.
Selama dua tahun itu dia belajar pada C.G Jung juga Kretschmer.
Tahun 1936 kembali ke Amerika Serikat dan diangkat sebagai guru besar di Universitas Chicago.
Tahun 1938 pindah ke Harvard sampai dengan pecah perang dunia ke 2.
Tahun 1947, Sheldon diangkat menjadi direktur lab. Konstitusi pada College of Physician and Surgeon di Universitas Columbia, menggantikan George Draper, yaitu perintis Constitutional Medicine.
Tulisan2 Sheldon menekankan pada penggambaran komponen2 sturktural dari tubuh manusia serta komponen pokoknya ( 1942 ) dan penggunaan penemuan itu pada bidang kejahatan / kenakalan anak-anak ( 1949 ).
Tokoh yang berpengaruh pada perkembangan teori Sheldon yaitu :
Ahli konstitusional terdahulu terutama Kretschmer dan Viola
Freud dan Jung ( Eropa )
William James ( Amerika Serikat )

Pokok-Pokok Teori Sheldon
Menurut Sheldon, struktur tubuh/jasmani sangat besar pengaruhnya terhadap tingkah laku manusia.
Secara metodologis, Sheldon melakukan pengukuran struktur tubuh secara objektif melalui foto-foto yang telah distandardisasinya.

Struktur Tubuh
Pengukuran struktur tubuh dimaksudkan untuk mendapatkan biological identification tag, bahwa faktor genetis dan biologis berperan dalam perkembangan individu dan faktor-faktor itu dapat dikenali melalui sejumlah pengukuran struktur tubuh.
Somatotipe merupakan usaha untuk mengukur morphogenotipe melalui pengukuran phenotipe.
Morphogenotipe – perkembangan bentuk dan struktur dari organisma
Phenotipe – karakteristik yang nampak

Dimensi-dimensi Jasmani
Pengukuran Jasmani :
Somatotipe performance test, yaitu menentukan morphogenotipe melalui pengukuran phenotipe dengan cara membuat foto-foto tubuh manusia dari muka dan samping sehingga didapatkan variabel2 yang merupakan dasar dari variasi jasmani.
Ditemukan 3 komponen / dimensi jasmani :
Endomorphy
Mesomorphy
Ectomorphy
Istilah diatas dihubungkan dengan 3 lapisan pada pembentukan foetus manusia yaitu endoderm, mesoderm, ectoderm.
Dominasi dari alat2 yang berasal dari lapisan tertentu akan menentukan dominasi dari komponen2 tertentu.
Menurut Sheldon ada 3 tipe pokok keadaan jasmani :
Type Endomorph
Komponen endomorphy dominan dibandingkan 2 komponen yang lain.
Ciri-ciri :
Alat-alat atau organ-organ internal dan seluruh sistem digestif yang berasal dari endoderm sangat berperan.
Secara fisik tampak : lembut, gemuk
Tipe Mesomorph
Komponen mesomorphy dominan dibandingkan komponen lain.
Ciri-ciri :
Bagian tubuh yang berasal dari mesoderm lebih berkembang. ( Otot, pembuluh darah, Jantung ). Secara fisik tampak : kokoh, keras, otot menonjol, tahan sakit, banyak ditemukan olahragawan, tentara.
Tipe Ectomorph
Komponen Ectomorphy dominan
Ciri-ciri :
Organ2 ectoderm lebih berkembang seperti kulit dan sistem syaraf.
Secara fisik terlihat : jangkung, dada kecil dan pipih, lemah, otot tidak terlihat.

Analisa Tingkah Laku atau Kepribadian
Dimensi Temperamen
Viscerotonia
Sifatnya berhubungan dengan fungsi dan anatomi alat-alat visceral / digestif. Alat pencernaan tipe ini relatif besar dan panjang, hati besar.
Sifat temperament :
Santai, suka hiburan, gemar makan, butuh afeksi, tidur nyenyak, bila menghadapi kesulitan membutuhkan orang lain.

Somatotonia
Sifat-sifat yang dicangkupnya berhubungan dengan dominasi dan anatomi struktur somatis.
Tipe ini suka akan ekspresi muskular.
Ciri-cirinya :
Sikapnya gagah, energetik, kebutuhan bergerak besar, suka berterus terang, suara lantang, bila menghadapi kesulitan butuh melakukan gerakan-gerakan.

Cerebrotonia
Sheldon masih ragu dengan istilah ini, tapi dasar pemikirannya adalah aktifitas pokok yaitu perhatian dengan kesadaran dan inhibisa terhadap gerakan jasmani.
Ciri-cirinya :
Ragu-ragu, kurang berani bergaul dengan banyak orang, terhambat dalam berbicara di depan orang banyak, tanggap, hidup teratur, sukar tidur, bila menghadapi kesulitan butuh mengasingkan diri.

Hubungan antara Konstitusi dan Temperamen

Endomorphy  Viscerotonia
Mesomorphy  Somatotonia
Ectomorphy  Cerebrotonia


HEYMANS

Heymans menjadi profesor di Groningen tahun 1900 – 1920
Heymans berpangkal tolak pada aliran temperamen dari Galenus, yaitu berdasarkan pada cairan badan :
Sanguis - darah
Phelgma - lendir
Chole - empedu kuning
Melanchole - empedu hitam

Heymans menyelidiki karakter secara ilmiah dan membaginya dalam 3 golongan pokok. Heymans juga mengkombinasikan rumus-rumus dari Kant dan Wundt untuk mendapatkan 3 sifat dasar :
Emosionalitas
( dari Kant dan Wundt )
Aktivitas
( dari Kant )
Nawerking
( dari Wundt )
Otto Gross menyebutnya dengan Fungsi Sekunder

Dari 3 sifat dasar, Heymans menemukan 23 ( delapan ) tipe :
2 = ya atau tidak
3 = sifat dasar

Emosionalitas
Daya untuk dipengaruhi emosi
Emosionil yaitu mudah dipengaruhi emosi.
Sifat-sifatnya :
Impulsif, keras kepala, mudah tersinggung, sulit menyesuaikan diri, ingin berkuasa, perhatian tidak mendalam, suka tertawa.
Tidak emosionil yaitu tidak mudah dipengaruhi emosi.
Sifat-sifatnya :
Dingin, hati-hati dalam menentukan pendapat praktis
Emosionil dan tidak emosionil bukan secara kuantitatif melainkan secara kualitatif. Tidak ada yang tanpa emosi sama sekali, tapi derajat atau tingkatnya yang berbeda.

Aktivitas
Adalah banyak sampai sedikitnya seseorang menyatakan diri dalam tindakan yang spontan.
Aktif, yaitu dengan motif yang lemah pun sudah dapat melakukan tindakan.
Ciri-ciri :
Suka bergerak, sibuk, riang, kuat menentang penghalang, mudah mengerti, praktis, pandangannya luas, tidak dendam.
Tidak aktif, yaitu dengan motif kuatpun sulit berbuat apa-apa.
Ciri-ciri :
Mudah mengalah, lekas putus asa, segala masalah dipandang berat, perhatian tidak mendalam, tidak praktis, mudah dipengaruhi

Fungsi Sekunder
Akibat kelanjutan dimana isi psikhis masih berpengaruh pada kesadaran meskipun isi psikhis itu sudah menghilang dari kesadaran ( pusat kesadaran ).
Fungsi Sekunder yaitu pengalaman di waktu lampau, sedikit banyak mempengaruhi pikiran, perasaan, dan tindakan sekarang.
Yang berfungsi primer :
Tanggapan dan emosi hanya berfungsi selama berada dalam pusat kesadaran.
Yang berfungsi sekunder :
Tanggapan dan emosi masih berfungsi setelah masuk ke bawah sadar. ( Dapat memanfaatkan pengalaman masa lalu ).



Perbedaan sifat fungsi sekunder dan fungsi primer :

FUNGSI SEKUNDER FUNGSI PRIMER
Tenang Dinamis
Tekun Kurang semangat
Datar ( emosi ) Cepat berubah
Kuat ingatan Lemah / kurang
Cerdas Cepat mengerti
Hemat Boros
Suka menolong Egoistis
Dapat dipercaya Cenderung membual
Akurat Tidak akurat
Konsekuen Pendapat dan tindakan selalu bertentangan

Heymans menggunakan istilah pembagian temperamen dari Galenus, hanya istilah melancholis diganti dengan Sentimentil

Contoh : type Choleris ( +e +a –fs )
Seorang Choleris adalah emosionil, mempunyai sifat :
Sukar dimengerti
Perasaan mudah berubah
Pandangan hidupnya optimistis
Menghargai hal kongkrit dan tidak memandang hal-hal abstrak
Cepat marah tetapi cepat dilupakan lagi
Anak kholeris peka terhadap ejekan
Cepat menerima lelucon sebagai penghinaan
Over-reacted
Kemarahannya cepat diselesaikan dalam suatu perkelahian dan hampir tidak mengenal takut.

Seorang kholeris yang berfungsi primer :
Antara pemik dan tindakan, jangka waktunya pendek sekali
Kurang suka memikirkan sesuatu secara mendalam, dengan cepat dan intuitif dia memilih jalan keluar dari berbagai alternatif yang ada
Tidak ada penilaian yang matang
Tidak dapat memanfaatkan pengalaman lampau, sehingga ada eksplosifitas yang kuat, kegelisahan dan kekurangan perhatian, dia hanya hidup untuk waktu sekarang, dan tidak tetap dalam simpati
Mempunyai pandangan yang praktis
Perhatiannya tercurah pada kejadian yang dihadapi dan ia suka menolong orang lain.
Anak kholeris tidak menggunakan waktu untuk berpikir sebelum bertindak dan berkata.
Dia lemah dalam membedakan dan meninjau sesuatu dari berbagai sudut
Kewaspadaannya lebih berkembang meluas daripada mendalam ( dia melihat banyak, tetapi tidak ada sesuatupun yang ditekuninya secara mendalam ).
Pengalaman yang telah didapat cepat dilupakannya ( pada suatu saat dia menyesali kesalahannya, yang mungkin akan dibuatnya lagi )

Seorang kholeris yang aktif :
Selalu bergerak, impulsif, berani dan mendapatkan kepuasan dalam kesibukannya.
Orangnya tegas, praktis
Dia yakin dalam pertimbangan dan tindakannya
Anak kholeris tidak dapat diam mendengarkan sesuatu uraian yang panjang yang tidak menarik baginya
Dia selalu ingin mempunyai kesibukan sendiri, apapun itu asal dia menyalurkan dorongan aktifitasnya.

Metode penelitian Heymans
Merupakan karakterolog I yang :
memasukkan pembagiannya pada fakta-fakta
mempergunakan metode-metode ilmu empiris


SIGMUND FREUD

Freud mengejutkan dunia dengan mendemonstrasikan pentingnya motivasi unconscious.
Meskipun semula ingin menjadi profesor anatomi, tetapi Freud kemudian menjadi lebih tertarik pada problem-problem mental.

Freud belajar dari Breuer, bahwa bila / ketika pasien secara terbuka mengemukakan problem-problemnya, ada peredaan ketegangan yang disebut Catharsis.

Kadang-kadang pasien merasa bahwa therapistnya menjadi sangat berarti dalam hidupnya, keadaan ini disebut Transference

Countertransference yaitu apabila therapist terlibat secara emosionil dengan pasiennya.

Setelah mempelajari beberapa teknik therapi, Freud sampai pada Free Associations dalam mempelajari Unconscious

Menurut Freud :
Instink merupakan sumber energi yang melatarbelakangi kepribadian
Instink mempunyai :
Source ( sumber ) yaitu adanya defisiensi pada tubuh
Aim ( tujuan ) yaitu mengembalikan keseimbangan tubuh akibat adanya defisiensi tadi
Object yaitu mencari sesuatu atau pengalaman yang dapat meredakan keadaan defisiensi
Impetus yaitu seberapa besar keadaan defisiensi itu bagi individu

Macam-macam instink yaitu :
Life instink ( Eros )
Bertujuan untuk individual survival dan mempertahankan spesies (ras manusia). Bentuk energinya disebut Libido
Sumber dari naluri / instink sex terletak pada daerah tubuh, dinamakan daerah Erogenous yang berkaitan dengan perkembangan psikoseksual
Death instink atau Destructive instink ( Thanatos )
Bertujuan untuk kembali pada keadaan yang tetap yaitu kepada zat anorganik
Pada death instink, terdapat dorongan agresi yaitu adalah suatu bentuk self destructive yang diarahkan ke objek yang menjadi substitusi dirinya

Struktur Kepribadian

Kepribadian manusia terbentuk 3 sistem yaitu id, ego dan super ego. Masing-masing system mempunyai fungsi, properties, prinsip kerja, dinamika dan mekanisme sendiri-sendiri, tapi ketiganya berinteraksi satu dengan lainnya membentuk tingkah laku. Tingkah laku hampir selalu merupakan produk dari interaksi ketiga sistem.

ID
Berisikan instink-instink
Mengikuti Pleasure Principle
Tujuan dari Pleasure Principle adalah :
Mencegah penderitaan
Menemukan kesenangan
Fungsi id adalah mengusahakan segera tersalurkannya ketegangan
Dua cara untuk memuaskan kebutuhan fisik yaitu :
Reflex Action
Merupakan respon otomatis terhadap sumber iritasi.
Reflex action efektif untuk meredakan ketegangan.
Wishfulfillment
Respon pemuasannya melalui mental image

EGO
Merupakan eksekutif kepribadian dan bekerja mengikuti prinsip realitas dan memenuhi id.
Ego berusaha untuk mewujudkan images pada id dengan objek yang diinginkan yang ada di dunia nyata. Proses ini disebut identification
Ego bertugas membawa seseorang pada pengalaman yang nyata yang akan memuaskan kebutuhan tadi.
Ego akan menemukan objek yang sesuai melalui reality testing.
Ego bekerja pada level conscious maupun level unconscious, karena ego menyadari images id dan realitas eksternal.
Upaya realistis dari ego untuk pemenuhan biologis disebut Secondary Process

SUPER EGO
Merupakan komponen moral dari kepribadian
Terbentuk dan berkembang melalui pola reward dan punishment yang diinternalisasi oleh anak
Super ego dikatakan berkembang lengkap bila self control menggantikan kontrol lingkungan.
Super Ego yang berkembang lengkap akan memiliki 2 sub divisi :
Conscience
Pengalaman yang diinternalisasi anak berdasarkan hal-hal yang dikenai sanksi. Melakukan hal-hal ini atau membayangkan melakukan hal ini akan membuat anak merasa bersalah atau merasa nakal
Ego Ideal
Pengalaman yang diinternalisasi anak berdasarkan hal-hal yang diberi reward.
Seseorang anak yang melakukan atau memikirkannya, akan membuat dia merasa berhasil atau sukses atau bangga. Super Ego akan secara konstan berjuang untuk mencapai kesempurnaan ( padahal ini tidak realitis, sama halnya dengan id )
Pengalaman yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang diinternalisasi oleh anak tidak akan dapat ditolerir oleh super ego.
Oleh karena itu, tugas Ego menjadi lebih rumit
Bukan hanya mencari objek atau kejadian yang dapat memuaskan id, tapi juga harus mencari objek yang tidak melanggar nilai-nilai pada ego.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar